REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Regulator perbankan Filipina yakin ekonomi syariah bisa mendorong perekonomian negeri itu. Bank Sentral Filipina (The Bangko Sentral ng Pilipinas) menyampaikan perbankan syariah adalah alat tepat untuk menjangkau muslim Mindanao.
Dikutip dari The Inquirer.Net, Senin (17/3), Direktur BSP, Amando M Tetangco, menyatakan bank konvensional sulit menembus populasi muslim di wilayah otonomi Mindanao (ARMM).
Wilayah otonomi muslim Mindanao hanya memiliki 20 bank dengan 28 anjungan tunai mandiri. Dengan kondisi yang sangat minim ini hanya 8 persen dari kota di ARMM yang memiliki akses ke layanan perbankan. Padahal ARMM merupakan wilayah dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar.
''Ini adalah salah satu wilayah sumber hasil laut. Mereka juga memegang deposit mineral termasuk tembaga dan emas,'' tutur dia, dikutip dari The Inquirer.Net, Senin (17/3).
Melihat kondisi ini maka ada peluang pasar besar di wilayah otonomi muslim. Bukan hanya perbankan konvensional, namun yang lebih penting adalah perbankan syariah. Saat ini, Filipina hanya memiliki satu bank syariah, Al Amanah Investment Bank yang didirikan 1973. Bank syariah ini milik pemerintah dan dikelola oleh Bank Pembangunan Filipina (DBP).