REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12 persen ke level 4.884,51pada perdagangan Senin (17/3).
IHSG akhir pekan lalu melonjak signifikan dan ditutup di level tertinggi sejak perdagangan 11 Juni 2013. Penguatan IHSGlebih bersifat euforia menyambut pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden PDI-Perjuangan.
"Pemodal melakukan panic buying terutama atas saham-saham berkapitalisasi besar," ujar analis First Asia Capital, David Sutyanto, Senin. Saham-saham yang paling banyak dibeli adalah yang bergerak di sektor perbankan, otomotif, sektor jasa konstruksi dan pendukungnya seperti industri semen.
Sepanjang pekan lalu, IHSG menguat 4,11 persen. David melihat penguatan ini bersifat anomali dengan tren yang terjadi di bursa kawasan maupun global. Indeks DJIA dan S&P 500 di Wall Street sepekan kemarin terkoreksi masing-masing 2,35 persen dan 1,97 persen. Di Asia, indeks Nikkei Jepang dan Hangseng Hongkong sepekan terkoreksi masing-masing 6,2 persen dan 4,9 persen.
Risiko pasar global cenderung meningkat menyusul krisis Ukraina-Rusia yang semakin meruncing dan kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina. Hal ini mendorong aksi ambil untung oleh investor di awal pekan ini. "IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.740 dan resisten di 4.920 cenderung terkoreksi," kata David.
Investor ritel disarankan melepas saham-saham yang sudah naik tinggi terutama saham sensitif interest rate seperti otomotif dan perbankan. Saham pilihan hari ini diantaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).