Jumat 14 Mar 2014 14:36 WIB

RI Harus Berani Keluar dari IMF

Rep: Yulianingsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
 A photographer takes pictures through a glass carrying the International Monetary Fund (IMF) logo during a news conference in Bucharest. (file photo)
Foto: Reuters/Bogdan Cristel
A photographer takes pictures through a glass carrying the International Monetary Fund (IMF) logo during a news conference in Bucharest. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Krisis ekonomi global yang masih terjadi saat ini dinilai bisa berimbas kepada Indonesia.

Konsultan Gold Dinar Spanyol, Shaikh Umar Ibrahim Vadillo mengungkapkan, untuk menghindari krisis moneter,  Indonesia harus berani keluar dari Dana Moneter Internasional (IMF) karena bukan solusi untuk negara, terutama negara berkembang.

“Indonesia harus berani untuk keluar dari IMF. Karena IMF tidak membantu dalam menangani krisis di negara berkembang, malah memperparah. Selain itu, negara harus lebih melihat jika ingin tekan kerjasama internasional,” katanya.

Sementara itu Dosen FE UMY yang juga ketua panitia,  Masyhudi Moqorobin mengatakan, peran emas dan perak ini perlu didalami lagi. Karena perilaku, system dan tatanan moneter yang ada belum dapat menjawab masalah krisis ekonomi global.  "Karena itu melalui acara ini kita ingin membahas ide-ide untuk memberi solusi terkait hal itu," katanya.

Rektor UMY  Bambang Cipto dalam sambutannya mengatakan, yang dipermasalahkan oleh banyak orang jika terjadi krisis ekonomi selalu minyak. Akan tetapi masalah kurs atau valuta ini juga ada pengaruhnya. “Ini masalah yang menarik untuk dikaji lebih dalam, karena permasalahan ekonomi global saat ini selalu bicara minyak, minyak dan minyak,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement