Kamis 13 Mar 2014 20:46 WIB

Reksa Dana First State untuk Pelestarian Orangutan

Orangutan
Foto: Wong Maye-e/AP
Orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini, berinvestasi di reksa dana tak lagi hanya demi melindungi nilai uang dari gempuran inflasi. Membantu kelangsungan hidup orangutan kini dapat dilakukan lewat berinvestasi di reksa dana.

Yayasan perlindungan bagi orangutan di Indonesia, The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), dibantu pendanaan oleh perusahaan pengelola reksa dana, First State IndoEquity (FSI) bekerja sama dengan Citibank Indonesia.

"Dukungan pendanaan yang diberikan oleh FSI dan Citibank telah membantu kami dalam mengoperasikan dua pusat rehabilitasi orangutan di Kalimantan," kata Ketua Dewan Pembina BOSF Bungaran Saragih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (13/3).

Bungaran Saragih memaparkan, dua pusat rehabilitasi tersebut saat ini telah merawat lebih dari 750 orangutan yang terusir dari habitatnya serta membantu kegiatan reintroduksi (pelepasliaran) orangutan kembali ke habitatnya.

Ia menegaskan bahwa tanpa tindakan dan perubahan nyata dalam melindungi keseimbangan lingkungan hidup, dalam satu atau dua dekade ke depan diperkirakan spesies orangutan akan punah.

Sejak tahun 2010, FSI Peka Fund telah mendonasikan dana sebesar Rp 1,575 miliar ke Yayasan Kelola dan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Selain meningkatkan jumlah donasi dari Rp 900 juta yang disalurkan tahun lalu menjadi Rp 1,2 miliar, FSI Peka Fund juga menambahkan Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) sebagai salah satu organisasi penerima donasi di tahun 2014.

Presiden Direktur FSI Indonesia Hario Soeprobo mengatakan, FSI Peka Fund memiliki fitur filantropi dengan menetapkan biaya pengelolaan reksa dana 25 persen lebih rendah dari biaya pengelolaan reksa dana saham pada umumnya.

"Hal ini dimaksudkan agar para investor dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat, budaya dan lingkungan di Indonesia, tanpa memengaruhi kinerja reksa dana yang bersangkutan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement