Kamis 13 Mar 2014 22:40 WIB

Empat Indikator Industri Perbankan Masih Kinclong

Rep: Elba Damanhuri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bank Indonesia as central bank must restrict the location of foreign bank offices. (illustration)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia as central bank must restrict the location of foreign bank offices. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai stabilitas sistem keuangan masih terjaga dengan baik. Hal ini ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan perbaikan kinerja pasar keuangan.

BI mencatat setidaknya ada empat indikator yang memperlihatkan ketahanan perbankan masih oke. Pertama, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, risiko kredit masih berada pada posisi aman.

Faktor kedua dan ketiga, Tirta menyebut likuiditas dan pasar pun masih cukup terjaga. "Dan, adanya dukungan ketahanan modal yang kuat," kata Tirta dalam siaran persnya kepada Republika, Kamis (13/3).

Memang, kata dia, pertumbuhan kredit perbankan melambat dari 21,4 persen (yoy) pada Desember 2013 menjadi 20,9 persen (yoy) pada Januari 2014. Hal ini sejalan dengan arah moderasi permintaan domestik.

Tirta mengatakan, Bank Indonesia akan berkoordinasi dengan OJK untuk mengarahkan pertumbuhan kredit ke depan sejalan dengan moderasi pertumbuhan permintaan domestik.

Sementara itu, BI menyatakan, kinerja pasar modal pada Februari 2014 semakin membaik. IHSG menguat dan yield SBN menurun terutama didorong oleh meningkatnya optimisme investor terhadap perekonomian domestik seiring dengan menurunnya inflasi dan defisit transaksi berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement