REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA -- Gubernur Bank Sentral Siprus, Panicos Demetriades memutuskan untuk mengundurkan diri setelah sekian lama terus berselisih pendapat dengan kebijakan ekonomi pemerintah. Ini meningkatkan ancaman bahwa negara pulau ini akan terus terhuyung ke ambang kebangkrutan.
Presiden Siprus Nicos Anastasiades telah menerima pengunduran diri Demetriades yang berikutnya akan bekerja di luar pemerintahan sampai 10 April mendatang. Sektor perbankan Siprus telah runtuh sejak tahun lalu dan terus menerima bailout internasional.
Anastasiades pada September 2013 lalu sebetulnya sudah berkomunikasi dengan Mahkamah Agung untuk memutuskan apakah Demetriades bisa dipecat. Ketegangan antara Demetriades dan presidennya ini meledak ketika Anastasiades yang juga merupakan anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB) dalam Zona Euro.
Dilansir dari the Guardian, Selasa (11/3), ECB telah mengeluarkan peringatan berulang pada pihak berwenang Siprus untuk tidak menganggu pekerjaan seorang gubernur bank sentral. Namun, Anastasiades tetap menerima pengunduran diri Demetriades.
Demetriades mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Keuangan Siprus, Haris Georgiades. Demetriades diangkat pada Mei 2012 untuk masa jabatan lima tahun oleh Presiden Demetris Christofias.