Rabu 19 Feb 2014 06:31 WIB

Harga Emas Naik di Tengah Data Manufaktur Lemah

emas batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah data aktivitas manufaktur lebih lemah dari perkiraan di wilayah New York, memicu kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi ditutup di 1.324,4 dolar AS per ounce. Emas berakhir lebih tinggi, mengatasi hambatan aksi ambil untung karena melemahnya dolar dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Aktivitas manufaktur negara bagian New York mendingin pada Februari setelah mendekati tertinggi dua tahun di bulan sebelumnya, data menunjukkan. Indeks jatuh menjadi 4,5 pada Februari dari 12,5 pada Januari. Menurut analis pasar, penurunan tersebut mungkin dijelaskan oleh cuaca keras yang menyebabkan masalah bagi sektor manufaktur.

Laporan Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan bahwa permintaan emas turun 15 persen pada 2013, sebagian karena arus keluar besar dari dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas secara fisik. Analis pasar memprediksi bahwa sampai investor ETF kembali dalam jumlah besar, emas akan kesulitan untuk membuat kemajuan lebih lanjut.

Perak untuk pengiriman Maret naik 47,7 sen atau 2,23 persen menjadi ditutup pada 21,898 dolar per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement