REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Garuda Indonesia siap kembali untuk menerbangi rute dari dan ke Yogyakarta.
Namun kepastiannya, Garuda masih menunggu keputusan PT Angkasa Pura I Bandara Adisucipto Yogyakarta untuk kepastian pembukaannya.
Menurut General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Yogyakarta, Muhammad Anshori, pihaknya sudah siap terbang dari Yogyakarta.
Untuk persiapan Garuda sudah melakukan pengecekan dan pembersihan pada pesawat Garuda yang sempat tertutupi abu vulkanik Gunung Kelud. "Untuk pesawat dan kru Garuda sudah siap untuk kembali terbang," kata Anshori, di Yogyakarta, Senin (17/2).
Anshori mengungkapkan untuk pengecekan pesawat, pihaknya mendatangkan tiga ahli engine langsung dari Garuda Maintenance Facility Jakarta. Hal itu untuk benar-benar menjamin kelayakan pesawat yang akan terbang sudah steril dari pengaruh abu.
Dalam sehari, di Bandara Adisucipto Yogyakarta, Garuda melayani hingga 14 kali penerbangan baik keberangkatan dan kedatangan. Masing-masing 10 kali penerbangan dari dan ke Jakarta, tiga kali ke Denpasar dan sekali ke Balikpapan.
Pihaknya juga sudah memberikan pemahaman kepada para penumpang, pembatalan penerbangan kali ini lebih karena faktor bencana. "Ini juga menyangkut keselamatan penerbangan," katanya.
Para penumpang yang gagal berangkat juga dilayani untuk pengembalian tiket atau refund atau reschedule jadwal keberangkatan.
Meskipun demikian, para penumpang memilih untuk melakukan refund karena untuk reschedule juga masih menunggu kepastian dibukanya bandara Adisutjipto. "Untuk refund semua full kami kembalikan dan tidak ada biaya apapun," katanya.
Menurut rencana, Bandara Adisucipto dibuka Selasa (18/2), dijadwalkan penerbangan perdana pesawat Garuda, landing dari Jakarta dan Denpasar pukul 07.00 WIB.
Sebenarnya Garuda memiliki jadwal keberangkatan ke Jakarta pukul 06.00 WIB, tetapi berdasarkan surat pemberitahuan dari otoritas Bandara baru akan dibuka pukul 07.00. "Tapi itu juga menunggu kalau Bandara sudah bersih dan dinyatakan dibuka kembali," ujarnya.