REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono yang juga Ketua Umum Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah) menuturkan, tahun 2014 akan menjadi tahun Bank DKI menjadi Pusat Keunggulan BPD. Untuk itu, Bank DKI perlu terus memantapkan kinerjanya sebagai BPD Regional Champion.
Sebagai gambaran, kinerja Bank DKI di tahun 2013 terbilang mengesankan. Laba Bank DKI tumbuh secara signifikan, sebesar 78,37 persen dari Rp 450 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 803 miliar di tahun 2013. Pertumbuhan total aset Bank DKI juga meningkat sebesar 16,82 persen dari Rp 26,62 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 31,09 triliun pada akhir tahun 2013.
Demikian pula, pada aspek penyaluran kredit tumbuh sebesar 35,92 persen dari Rp14,99 triliun ditahun 2012 menjadi Rp 20,38 triliun di tahun 2013 dengan porsi kredit untuk segmen produktif diatas 50 persen. Dana pihak ketiga meningkat 7,15 persen dari Rp 20,64 triliun menjadi Rp22,12 triliun di tahun 2013 ini.
“Prestasi ini mampu dicapai Bank DKI ditengah kondisi perekonomian tahun 2013 yang terbilang sulit dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5,7 persen dan ditengah-tengahnya kuatnya tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang meningkat, bersamaan dengan pelemahan nilai tukar rupiah serta realisasi inflasi sebesar 8 persen,” papar Eko dalam siaran persnya yang diterima ROL, Senin (11/2).
Selain itu, Bank DKI sepanjang tahun 2013, juga mendapatkan penguatan struktur permodalan dengan adanya penambahan modal disetor dari Pemprov DKI Jakarta. Tercatat, Pemprov DKI Jakarta 2 kali melakukan penambahan modal disetor kepada Bank DKI dengan total tambahan modal sebesar Rp 800 miliar. Bahkan tahun 2014, Pemprov DKI Jakarta juga telah menganggarkan tambahan modal disetor kepada Bank DKI sebesar Rp 1 triliun.