REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor berspekulasi laporan pekerjaan AS yang lemah berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,7 dolar AS atau 0,45 persen menjadi ditutup pada 1.262,9 dolar AS per ounce. Harga "safe haven" emas naik 1,8 persen selama seminggu, data FactSet yang memantau kontrak paling aktif menunjukkan.
Harga emas naik ke setinggi 1.272 dolar per ounce setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan data penggajian (payroll) non-pertanian naik 113.000 pada Januari, jauh di bawah perkiraan 190.000.
Namun, kenaikan harga emasa yang lebih dari 14 dolar AS per ounce itu terpangkas lebih dari separuhnya, karena ekuitas AS naik meskipun data pekerjaan secara mengejutkan lemah.
Beberapa analis percaya, angka payrolls non-pertanian, digunakan sebagai ukuran untuk kekuatan ekonomi AS, bisa membuat bank sentral AS memikirkan kembali rencananya untuk terus memperlambat laju pembelian obligasi bulanannya.
Perak untuk pengiriman Maret naik 0,8 sen atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 19,936 dolar AS per ounce.