REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Saham Asia perlahan-lahan agak membaik hingga Senin (3/2). Kondisi strain di pasar negara berkembang menunjukkan sedikit tanda-tanda saham mulai membaik. Sementara tekanan justru ada di Eropa yang mendorong euro menjadi rendah dalam 10 minggu terakhir.
Eropa menekan mata uang dan terjepit dalam 10-minggu terendah di 1,3485 dolar AS pada hari ini. Sebelumnya berada di 1,3506 dolar AS. Euro menurun tajam hingga titik terendah sejak November terakhir.
Nikkei Jepang (N225) memimpin kerugian 1,2 persen akibat nilai yen yang rendah. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang MIAPJ0000PUS berkurang 0,2 persen. Sementara Seoul KOSPI turun 0,6 persen (KS11).
Menurut survei bisnis global, minggu depan memiliki banyak risiko terhadap ekonomi global faring. Menanggapi hal tersebut Bank Sentral Eropa (ECB) dicanangkan mengadakan pertemuan pada Kamis mendatang.
Investor berharap bulan ini tidak mengulang peristiwa Januari. Mengingat indeks global MSCI. MIWD00000PUS mengalami penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2012. Pasar negara berkembang MSCIEF kehilangan 6,6 persen untuk Januari. Ini menjadi keadaan terburuk bagi investor sejak 2009.