REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah 79,61 poin ke posisi 4.357,73 seiring dengan sentimen negatif eksternal. IHSG BEI dibuka turun 79,61 poin atau 1,79 persen menjadi 4.357,73, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 26,55 poin (3,55 persen) ke posisi 720,49.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa bursa Asia, termasuk IHSG BEI pagi ini kembali terkoreksi menyusul kekhawatiran pasar terhadap kinerja emiten global serta data makro ekonomi dari China dan Jepang yang kurang sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Pelaku pasar memanfaatkan berbagai sentimen negatif tersebut untuk keluar. Di sisi lain, IHSG BEI masuk dalam area jenuh beli sehingga aksi lepas saham cukup kuat," kata dia.
Ia mengemukakan saham-saham yang sebelumnya masih diharapkan untuk naik mulai melemah, pelemahan indeks BEI juga turut ditunjang dari laju bursa saham AS yang terkoreksi cukup signifikan.
Reza memperkirakan bahwa aksi jual masih akan terjadi, perdagangan saham di BEI pada Senin (27/1) ini akan berada pada kisaran 4.423-4.483 poin.
Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan pasar keuangan juga cemas terhadap krisis finansial Argentina dapat menyebar ke bursa saham dan nilai tukar negara-negara berkembang, kondisi itu bisa mempengaruhi indeks bursa Indonesia dalam pekan ini.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen Indonesia terbilang positif, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa posisi utang pemerintah Indonesia dapat dijaga pada tingkat yang aman.
"Utang Pemerintah digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan produktif seperti pembangunan infrastruktur dapat memberikan efek ganda dalam menggerakkan perekonomian nasional," katanya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 498,50 poin (2,22 persen) ke posisi 21.951,56, indeks Nikkei turun 399,65 poin (2,60 persen) ke 14.991,91 dan Straits Times melemah 45,87 poin (1,49 persen) ke posisi 3.030,12.