REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pionir perbankan syariah Indonesia berusaha mengukuhkan posisi mereka di sektor ritel. Memasuki 2014, Bank Muamalat Indonesia pun fokus meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ritel.
Caranya, dengan meningkatkan produktivitas penjualan tabungan hingga mendorong pertumbuhan komposisi dana murah. Menurut Corporate Secretary Meitra N sari, hingga akhir Desember 2013, total DPK non audit nasabah ritel yang berhasil dihimpun mencapai kurang lebih Rp 20 triliun.Angka ini, ucap dia, sekitar 40 persen dari total DPK keseluruhan Bank Muamalat Indonesia. Dengan komposisi 40 persen giro dan tabungan, sementara deposito mencapai 60 persen.
Tahun ini, Bank Muamalat pun ingin mengubah komposisi dimana giro dan tabungan meningkat menjadi 45 persen. Langkah yang dilakukan adalah meningkatkan pelayanan di kantor cabang. Saat ini, Bank Muamalat sudah memiliki 530 outlet di seluruh Indonesia yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas. Sehingga langkah utama yang dilakukan Bank Muamalat adalah memberdayakan produktivitas sales untuk melakukan penetrasi pasar.