REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron akan menggunakan kesempatan pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos Jumat untuk menarik kembali perusahaan Inggris dan negara Barat agar meningkatkan keuntungan ekonomi dengan menarik kembali pabrik-pabrik mereka dari Asia.
Dia menyatakan bahwa tren itu sudah mulai berlangsung. Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia tahunan itu, Cameron akan menyampaikan prediksinya mengenai kenaikan biaya di Asia. Ia juga menekankan kebutuhan merespon lebih cepat perubahan tuntutan konsumen akan membuat perusahaan-perusahaan Barat tertarik merelokasi usaha dan pelayanannya kembali ke negara asal mereka.
Inti pidato Cameron yang dirilis oleh kantornya, PM Inggris itu akan berkata, "Selama bertahun-tahun ekonomi negara Barat mengalami kemunduran. Orang mengatakan bahwa kita sedang menghadapi semacam penurunan tak terelakkan. Mereka mengatakan kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi".
"Saya tidak percaya negara Barat harus terus mengalami hal ini. Jika kita membuat keputusan yang tepat, kita dapat melihat lebih banyak tren-tren kecil, di mana beberapa perusahaan Barat yang pernah berekspansi ke Asia, kemudian kembali dari Timur ke Barat," demikian yang akan disampaikan Cameron.
PM Inggris Cameron berada di bawah tekanan untuk segera menunjukan pemulihan ekonomi Inggris cukup kuat, berkelanjutan, dan tersebar di berbagai industri, bukan hanya didorong oleh skema kebijakan hipotek pemerintah yang telah mendongkrak kembali pasar properti di negara itu.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris menyiapkan layanan konsultasi yang bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menengah nasional memindahkan operasi manufakturnya kembali ke Inggris, di mana sektor jasa menghasilkan 78 persen dari produksi ekonomi.