REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (24/1) dibuka melemah sebesar 29,35 poin atau 0,65 persen menjadi 4.466,69 , sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,58 poin (1,00 persen) ke level 753,06 menyusul koreksi bursa saham di kawasan Asia.
Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah di Jakarta, Jumat (24/1) mengatakan bahwa kenaikan indeks BEI tertahan seiring dengan koreksi di bursa saham kawasan Asia setelah data manufaktur AS dan Cina yang tidak sesuai ekspektasi. "Manufaktur Cina kemungkinan akan menunjukkan kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, indeks manufaktur AS meski masih berekspansi namun menurun dari bulan sebelumnya," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, koreksi yang terjadi pada indeks global bersifat temporer, untuk bergerak kembali positif masih terbuka seiring ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian negara-negara maju serta pengaruhnya pertumbuhan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro menambahkan beberapa sektor saham yang pada Kamis (23/1) kemarin menguat signifikan berpeluang mengalami ambil untung (profit taking) seperti saham-saham perkebunan dan perbankan. Selain itu koreksi pada EIDO (produk di bursa saham AS yang memuat saham-saham Indonesia) tadi malam sebesar 1,9 persen dapat menambah sentimen negatif bagi indeks BEI.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 119,50 poin (0,53 persen) ke level 22.614,40, indeks Nikkei turun 246,78 poin (1,57 persen) ke level 15.449,62 dan Straits Times melemah 13,51 poin (0,43 persen) ke posisi 3.086,47.