REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi emas tambang Martabe mencapai 281.477 ounce. Jumlah itu melebihi target 280 ribu ounce. Sedangkan produksi perak mencapai 1.515.228 ounce pada 2013.
Senior Manager Corporate Communications G-Resources Katarina Siburian Hardono selama 2013, perusahaan mencatatkan pendapatan 429 juta dolar AS dari hasil penjualan 280.363 ounce emas dan 1.464.079 ounce perak.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen.
Dalam setahun penuh, biaya produksi emas berdasarkan North American Gold Institute Standard (NAGIS) berada di angka 483 dolar AS per ounce yang dituangkan. "Sedangkan All-in sustaining costs (AISC) pada 2013 berdasarkan pedoman World Gold Council adalah 799 dolar AS per ounce yang dijual," kata Katarina seperti dikutip pada rilis, Kamis (23/1) sore.
Pada 2014, perusahaan menetapkan panduan produksi 230 ribu – 250 ribu ounce untuk emas dan sekitar dua juta ounce untuk perak. Rentang jumlah ini diambil karena perusahaan sedang menilai berbagai pilihan untuk mengoptimalkan kegiatan penambangan dan pengolahan sementara situasi menurunnya harga emas dunia terus berlanjut.
Perusahaan akan melanjutkan program optimalisasi margin (Margin Improvement Program). Sebagai hasilnya, AISC menurun dari sekitar 1.000 dolar AS/ounce pada awal 2013 menjadi sekitar 750 dolar AS/ounce pada akhir tahun dengan jumlah rata-rata kurang dari 800 dolar AS/ounce dalam setahun.
Biaya eksplorasi diperkirakan mencapai 17 juta dolar AS, sementara modal kerja diperkirakan mencapai 65 juta dolar AS yang di dalamnya mencakup pembebasan lahan minor, peninggian bendungan penampung tailing, dan penempatan crusher kedua untuk meningkatkan kapasitas pabrik menjadi lima juta ton per tahun.
Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe Peter Albert, menyampaikan, pihaknya gembira dengan pencapaian produksi Tambang Emas Martabe dan kinerja tim yang hebat. "Hasil yang kita capai di tahun pertama produksi ini semakin memantapkan posisi Martabe sebagai salah satu tambang emas terkemuka di dunia," ujar dia.