Rabu 22 Jan 2014 02:11 WIB

Birokrasi Masih Jadi Masalah Dalam Investasi di Indonesia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hazliansyah
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi di Indonesia dinilai masih penuh ketidakpastian. Masalah krusial yang perlu segera diperbaiki adalah masalah birokrasi.

Kepala Eksekutif Perusahaan (CEO) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Hary Tanoesoedibjo mengatakan, birokrasi di Indonesia cenderung tidak konsisten.

"Banyak aturan yang ketika dieksekusi mengalami perubahan," kata Haryz dalam Forum Investor Indonesia 3 di Jakarta Convention Center, Selasa (21/1).

Investor sendiri mengaku kesulitan dalam berinvestasi di Indonesia karena rumitnya birokrasi, misalnya dalam investasi jalan tol. Ketika akan dieksekusi, ada saja perubahan aturan mendadak.

Hal inilah yang mendorong lambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembebasan lahan yang dilakukan oleh pemerintah, bukan oleh investor, juga memperlama realisasi investasi.

Hal senada juga diungkapkan oleh hasil riset lembaga Jepang. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, lembaga riset tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi Jepang tertinggi. Namun birokrasi dan hukum merupakan tantangan yang harus segera diperbaiki.

"Untuk pertama kalinya Indonesia duduki peringkat pertama yang paling diminati investor Jepang mengalahkan Cina. Infrastruktur, kenaikan upah, dan kepastian hukum merupakan fokus yang harus diperbaiki," kata Mahendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement