Rabu 08 Jan 2014 09:46 WIB

BI: Pertumbuhan Uang Beredar Masih Melambat

  Petugas menyiapkan pasokan uang tunai untuk kebutuhan anjungan tunai mandiri di salah satu kantor bank di Jakarta, Jum'at (21/12).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas menyiapkan pasokan uang tunai untuk kebutuhan anjungan tunai mandiri di salah satu kantor bank di Jakarta, Jum'at (21/12). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2013 masih melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada Oktober 2013. Keterangan di laman BI pada Rabu (8/1) menyebutkan, posisi M2 pada November 2013 tercatat sebesar Rp 3.614,4 triliun, atau tumbuh 12,7 persen (yoy), melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada Oktober 2013 yang sebesar 13 persen (yoy).

Perlambatan tersebut juga tampak jika dilakukan perhitungan dengan menggunakan kurs tetap untuk menghilangkan dampak depresiasi nilai tukar Rupiah, yakni dari 10,5 persen (yoy) pada Oktober 2013 menjadi 9,3 persen (yoy) pada November 2013. Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 terutama bersumber dari menurunnya pertumbuhan M1 (uang beredar dalam arti sempit) dari 10,5 persen pada bulan sebelumnya menjadi 8,6 persen pada November 2013.

Sementara itu, pertumbuhan komponen lain yaitu uang kuasi tercatat meningkat dari 13,4 persen (yoy) pada Oktober menjadi 13,5 persen (yoy) pada November 2013. Dari faktor yang mempengaruhinya, melambatnya pertumbuhan M2 terutama disebabkan oleh menurunnya tagihan kepada perusahaan dan rumah tangga (sektor swasta) dalam bentuk kredit.

Kredit yang diberikan perbankan pada November 2013 tumbuh 21,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan periode Oktober sebesar 22,1 persen (yoy). BI menilai menurunnya pertumbuhan M2 dan kredit pada November 2013 sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi domestik dan kenaikan suku bunga perbankan.

Suku bunga simpanan berjangka pada November 2013 untuk jangka waktu tiga dan enam bulan masing-masing tercatat 7,3 persen dan 7,1 persen, meningkat dibandingkan dengan suku bunga bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 7 persen dan 6,8 persen. Suku bunga kredit juga masih tercatat dalam tren peningkatan yaitu dari 12,3 persen pada Oktober 2013 menjadi 12,4 persen pada November 2013.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement