REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melansir proyek Giant Sea Wall atau tanggung laut raksasa akan mulai dibangun pada Mei 2014.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy S Priyatna menjelaskan, pada saat itu, ground breaking akan dimulai. Sebagai awalan, tahap pertama pembangunan tanggul A, yang menjadi kewenangan Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta, akan dimulai dan diperkirakan rampung 2017.
Setelah itu, tahap kedua pembangunan tanggul A akan dilaksanakan 2018-2022. "Kolam ini akan jadi septic tank raksasa. Sebanyak 1,3 miliar kubik air akan berada di sini. Makanya, apabila sanitasi belum bersih, maka ini akan kotor dan bau," kata Dedy, di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (24/12).
Sedangkan pembangunan tanggul B baru akan dimulai setelah 2022. Alasannya adalah penurunan tanah yang berbeda antara tanggul A dan tanggul B. Pada tanggul A, penurunan tanah berkisar antara 7,5 cm hingga 20 cm per tahunnya. Sedangkan pada tanggul B, masih di bawah 7,5 cm per tahun.
Dedy menambahkan, reklamasi pada proyek giant sea wall akan menghasilkan kota baru berbentuk garuda. Daya tampung penduduknya 1,8 juta orang ditunjang perkantoran plus real estate 14.170 meter persegi.