Ahad 22 Dec 2013 16:36 WIB

Potensi Pangan Aceh Luar Biasa

Mentan Suswono, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin, dan Anggota DPR Nasir Djamil melakukan panen jagung hibrida.
Foto: humas kementan
Mentan Suswono, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin, dan Anggota DPR Nasir Djamil melakukan panen jagung hibrida.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TENGGARA -– Menteri Petanian RI Suswono mengharapkan Aceh dapat

terus  mendukung ketahanan pangan nasional dengan meningkatan produksi tanaman pangan. Dan Aceh dapat melakukan itu karena memiliki potensi yang luar bisa untuk peningkatan produksi pangan.

 

“Pemerintah pusat telah memetakan potensi seluruh wilayah Indonesia. Dan pemerintah melihat, Aceh memiliki potensi yang luar biasa untuk peningkatan produksi pangan,” kata Mentan Suswono dalam acara Panen Raya Jagung Hibrida, tepung Tawar Turun Benih,  dan Penyerahan UPJA” di Desa Tanjung kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu (21/12) lalu.

 

Ikut pane jagung bersama Mentan di antaraya Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin, Anggota DPR Nasir Djamil, dan sejumlah unsur pimpinan daerah lainnya.

 

Mentan mengungkapkan, pihaknya sangat bangga dengan hasil yang dicapai masyarakat Aceh dalam mendukung produksi pangan nasional ini. Tahun ini produksi padi di Aceh mencapai dua juta ton lebih, dan jagung mencapai 200 ribu ton. Sementara untuk kedelai, Aceh merupakan salah satu daerah andalan produksi kedelai. “Apa yang dicapai Aceh sungguh sangat membantu keseluruhan bangsa mengurangi beban nasional,” ujar Mentan dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (21/12).

 

Mentan menjelaskan, tahun 2013 Indonesia terpaksa harus mengimpor jagung hingga 2,5 juta ton dan kedelai hingga 1,5 juta ton.  Dengan  potensi dan hamparan jagung yang sangat luas di Aceh Tenggara, Mentan yakin bisa menghentikan impor pangan dan jika perlu mengekspor pangan keluar negeri. “Saya dan Gubernur Aceh akan menyampaikan kepada Bapak Presiden pada Sidang Kabinet, kita bisa dan mampu memenuhi kebutuhan pangan kita secara mandiri.  Dan saya akan mendorong agar peningkatan produksi

pangan di Aceh menjadi agenda dan kebijakan prioritas nasional,” katanya.

 

Menurut Mentan, jika produksi jagung dapat terus ditingkatkan maka devisa negara yang bisa dihemat mencapai Rp 9 triliun. Jika Aceh bisa berkontribusi dengan meningkatkan produksi jagung hingga 500 ribu ton, maka akan ada sekitar Rp 1,5 triliun yang bisa menjadi pendapatan masyarakat Aceh.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement