Ahad 22 Dec 2013 15:47 WIB

Bumi Plc dan Grup Bakrie Resmi Pisah di Januari 2014

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Kantor Bumi Plc di London, Inggris.
Foto: Reuters
Kantor Bumi Plc di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Bakrie resmi berpisah dengan Bumi Plc. Proses pemisahan kedua kubu ini diperkirakan selesai Januari 2014.

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bumi Plc menyetujui proposal transaksi jual-beli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sekitar 91,1 persen pemegang saham Bumi Plc menyetujui penjualan 29,2 persen saham BUMI kepada Grup Bakrie.

Pemegang saham Bumi Plc mendapatkan dana segar sebesar 400 juta dolar AS melalui transaksi ini. "Kami akan menunjuk direksi baru dan kembali melaksanakan rencana untuk pertumbuhan yang menguntungkan melalui pemotongan biaya dan mengoptimalkan produksi," ujar Kepala Eksekutif Perusahaan (CEO) Bumi Plc Mark von Schirnding, dalam pernyataannya di situs resmi Bumi Plc, Ahad (22/12).

Rapat pemegang saham juga menyetujui perubahan nama perusahaan. Bumi Plc akan mengubah namanya menjadi Asia Resource Minerals Plc (ARM). Dengan nama dan jajaran direksi yang baru, ARM berharap bisa memulai kembali aktivitasnya untuk mencapai target yang diharapkan setelah selama dua tahun terbengkalai akibat perseteruan antarpemegang saham.

Perseroan akan berkonsentrasi pada operasi batubara termal sebesar 23 juta ton yang dilakukan anak usahanya, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Sehingga, ARM menjadi perusahaan batubara terkemuka yang terdaftar di pasar modal Inggris dengan fokus pertumbuhan pasar Asia.

Perdagangan dengan nama baru telah dimulai sejak 19 Desember 2013. Pada perdagangan perdananya sebagai nama baru, saham ARM berada di level 235 poundsterling. Sedangkan penutupan perdagangan akhir pekan, saham ARM turun 2,13 persen ke level 230 poundsterling. Seusai pemisahan dengan Bumi Plc atau ARM, Grup Bakrie akan menguasai pemilikan BUMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement