Kamis 11 Apr 2019 12:07 WIB

Bumi Resources Bukukan Laba Rp 1,23 Miliar

Laba yang dikantongi Bumi Resources pada kuartal I didapat dari kenaikan pendapatan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Bumi Resources
Bumi Resources

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bumi Resources Minerals, anak usaha Bakrie Grup, melaporkan keuntungan yang cukup baik pada kuartal pertama tahun ini. Direktur Relasi Investor Bumi Resources, Herwin W Hidayat menjelaskan dalam siaran persnya bahwa perusahaan bisa mencetak laba yang cukup baik di awal tahun ini.

Herwin menjelaskan pada kuartal pertama ini perusahaan mengantongi laba sebesar 86,6 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 1,23 miliar. Keuntungan ini berhasil dikantongi perusahaan setelah sejak 2016 perusahaan tak untung.

Baca Juga

Bahkan diperiode yang sama tahun lalu perusahaan harus menelan kerugian sebesar 4,69 juta dolar AS atau setara dengan Rp 66,6 miliar. "Keuntungan ini didapat seiring dengan meningkatnya pendapatan dan juga tertolong dengan turunnya biaya pada pos beban," ujar Herwin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/4).

Laba yang dikantongi perusahaan pada kuartal pertama ini didapat dari kenaikan pendapatan perusahaan sebesar 52,7 persen dibandngkan tahun lalu. Tahun ini, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 1,26 juta dolar AS, sedangkan di tahun lalu hanya 825 ribu dolar AS.

"Pendapatan ini diperoleh atas transaksi jasa penasehat pertambangan dengan Bellridge Holdings Limited (Bellridge). Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pemasukan lebih dari penghasilan bunga yang meningkat dari 2.625 dolar AS menjadi 28.035 dolar AS," ujar Herwin.

Sedangkan untuk bisa mencetak rapor hijau hingga akhir tahun nanti, perusahaan akan memulai produksi dari proyek tambang emasnya di Palu, Sulawesi sesuai jadwal pada kuartal keempat tahun 2019. Selanjutnya, Perusahaan, bersama dengan mitra kerjanya, NFC China, telah memulai pekerjaan pembangunan infrastruktur dan segera memasuki tahap produksi dari proyek tambang seng dan timah hitamnya di Dairi, Sumatera pada tahun 2021.

"Saat ini, BRMS tengah mengkaji kemungkinan untuk mempercepat rencana produksi dari tambang tembaganya di Gorontalo, Sulawesi dari jadwal awalnya di tahun 2022," ujar Herwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement