REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LuMPUR -- Wakil Menteri Keuangan Malaysia Datuk Ahmad Maslan menyatakan, industri keuangan syariah dunia mampu tumbuh hingga 2 triliun dolar AS di 2014.
Pertumbuhan yang saat ini mencapai 1,3 triliun dolar AS disokong meningkatnya permintaan dari negara non konservatif.Dikutip dari Bernama, ia mengatakan saat ini dunia mulai menerima bahwa keuangan Syariah telah tumbuh luar biasa.
Hal ini terlihat dari penerbitan sukuk di negara-negara non konservatif seperti Inggris. Ia mengatakan saat ini Pemerintah Inggris mulai menerbitkan surat utang negara Syariah (sukuk).
''Ini adalah sesuatu yang mengejutkan karena kita tak pernah berpikir hal seperti ini akan pernah terjadi,'' ucap dia,dikutip dari The Star, Kamis (12/12).Oleh karenanya, ia meminta pelaku industri keuangan syariah untuk bernai keluar negeri.
Khususnya untuk mempromosikan instrumen keuangan Islam dan memastikan bahwa produk keuangan Syariah terus menerus tumbuh.Ia juga yakin, industri keuangan Islam akan terus tumbuh. Khususnya setelah negara dan masyarakat dunia menerima syariah sebagai alternatif dari sistem keuangan konvensional.
Ia menggambarkan di Malaysia sendiri, pertumbuhan syariah menguntungkan konsumen Muslim dan non Muslim. Hal ini karena kerangka peraturan, dukungan legislatif yang kuat dan tingginya tingkat kesadaran.