REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Departemen Riset Falak Consulting (FCRD) meyakini perbankan syariah bisa menjadi model pasar yang lebih ekonomis dan bisnis pembiayaan berkelanjutan. Selain itu, berdasarkan Konferensi Perbankan Syariah Global (WIBC) di Manama, Falak Consulting menyoroti krisis keuangan di 2009.
Berdasarkan laporan CPI Financial, Senin (9/12), ketika krisis keuangan mengguncang dunia, bank konvesional mengalami kejatuhan yang lebih besar dibandingkan perbankan syariah. Bahkan perbankan konvensional mengakui bank dan pembiayaan syariah bisa menawarkan lebih kepada nasabah.Salah satu diskusi dalam acara WIBC, yang menyoroti tema 'Bisnis di Timur Tengah dan Peran Keuangan Islam', potensi perbankan syariah terbuka lebar.
Sementara laporan FCRD menunjukkan perbankan syariah saat ini adalah segmen yang berkembang paling cepat dalam sistem keuangan internasional. Khususnya dari sisi aset dimana angkanya telah mencapai 1,1 triliun dolar AS di 2011, yang mewakili 80,9 persen total aset pembiayaan syariah dan 1 persen perbankan di seluruh dunia. Laporan itu juga menyebutkan perbankan syariah masih harus membangun imej perbankan syariah yang sehat dan transparan serta memiliki resiko yang minim.
Pendiri dan Kepala Falak Consulting, Suhail Ghazi Algosaibi, menyatakan krisis keuangan 2009 telah mengajarkan semua orang mengenai beberapa hal. Pertama ungkap dia, perbankan konvesional atau model yang ada saat ini bukannya tak bisa ambruk. Sehingga membuka mata masyarakat bahwa mereka perlu mempertimbangkan pilihan lain. Sebuah pilihan dimana ada perbankan yang lebih aman, layak dan berkelanjutan.
Perbankan syariah pun memiliki potensi menawarkan apa yang dicari masyarakat itu. Maka, saat ini, ucap dia, kita menyaksikan banyak bank konvensional global yang mengeksplorasi potensi di atas.
Tak hanya itu, saat ini juga semakin banyak diskusi mengenai langkah ke depan bisnis keuangan dan perbankan Islam.Saat ini, berdasarkan catatan CPI Financial, beberapa bank konvensional yang telah mendunia menerbitkan cabang baru yang fokus di perbankan syariah. Seperti halnya Llyoid Bank, HSBC, Standard Chartered dan Islamic Bank of Britain.