Selasa 05 Nov 2013 15:51 WIB

Pertumbuhan Permata Syariah Tetap Tinggi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bank Permata Syariah
Bank Permata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perlambatan pertumbuhan industri perbankan, unit usaha syariah PT Bank Permata Tbk (BNLI) masih mencatat pertumbuhan kinerja yang tinggi. Aset Permata Syariah masih tumbuh di atas target, yaitu 90 persen.

Head of Syariah Achmad K Permana mengatakan pertumbuhan Permata Syariah di kuartal ketiga sedikit lebih lambat dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Namun pertumbuhan ini masih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri. "Kami perlu stabilisasi agar likuiditas bagus," ujar Permana kepada ROL, Selasa (5/11).

Per September 2013 aset Permata Syariah tumbuh 90 persen menjadi Rp 15,8 triliun. Pertumbuhan aset ditopang oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 94 persen. Hingga akhir kuartal ketiga, Permata Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar 11,5 triliun.

Pembiayaan Permata Syariah melambat karena adanya sejumlah aturan yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) terkait penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Menurutnya aturan baru KPR berkontribusi 50 persen terhadap perlambatan pertumbuhan pembiayaan rumah di Permata Syariah. Aturan ini juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan melalui joint financing.

Ia memperkirakan pertumbuhan Permata Syariah di kuartal keempat akan lebih lambat. Hal ini secara umum serupa dengan bisnis perbankan lainnya. Namun demikian perseroan optimistis hingga tahun fiskal 2013 berakhir, Permata Syariah bisa tumbuh di atas target. Di awal tahun perseroan menargetkan pertumbuhan tahunan sebesar 67 persen. "Kami masih on track," ujar Permana.

Permana menambahkan, tahun depan Permata Syariah akan mengerem pertumbuhan kinerjanya. Hal ini sesuai dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan oleh Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan hanya 15-16 persen. Permata Syariah menargetkan pertumbuhan di 2014 sebesar 30-35 persen atau dua kali lipat pertumbuhan perbankan konvensional.

Per September 2013 dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Permata Syariah mencapai Rp 11,7 triliun atau tumbuh 82 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan juga menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level 15,23 persen. Di awal tahun, kata Permana, Permata Syariah baru saja mendapatkan suntikan modal dari induk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement