Senin 27 Nov 2023 14:48 WIB

Hadapi Tahun Politik, Adhi Karya Tetap Optimistis Raih Kontrak Baru

ADHI komitmen meneruskan komitmen ESG yang sejalan dengan transisi hijau Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung mengamati maket LRT di salah satu stand pada Adhi Expo di Gedung MTH 27 Office Suites, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Pengunjung mengamati maket LRT di salah satu stand pada Adhi Expo di Gedung MTH 27 Office Suites, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya akan menghadapi tantangan besar pada tahun depan. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan gejolak geopolitik dunia dan tahun politik pada 2024 akan memberikan dampak bagi kinerja perusahaan. 

"Tahun politik, biasanya yang kami alami selama ini, dampaknya ke sektor konstruksi saat pemilu akan terjadi penurunan omzet kontrak, tapi setelah itu naik lagi," ujar Entus saat public expose 2023 di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Namun begitu, lanjut Entus, perusahaan menatap optimistis lantaran adanya peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah sebesar Rp 422,7 triliun atau naik 5,8 persen untuk 2024 dan anggaran sebesar Rp 35 triliun dari pemerintah untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

"Target kontrak baru saat pemilu akan menurun, tapi karena Kemenkeu masih menganggarkan ada pertumbuhan, kami optimistis bisa 5-10 persen. Sebagian proyek besar yang berasal BUJT hingga pengolahan air dan limbah," ucap Entus.

Entus menyampaikan Adhi Karya juga akan serius menggarap sektor ESG sebagai alternatif pendapatan bagi perusahaan pada tahun depan. Entus mengatakan Adhi Karya telah memulai dengan membangun sarana pengolahan limbah terpadu di Medan pada tahun ini dan menargetkan pengolahan air dan limbah di IKN. 

"Dengan kesadaran dan tuntutan lingkungan yang makin tinggi dan kami makin berminat dalam sektor ini sehingga memberikan dampak pendapatan ke kami, recurring income, labanya sekitar 30 persen," lanjut Entus.

Entus menyebut upaya ini sejalan dengan nilai perusahaan yang mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan. Adhi Karya, dia katakan, menekankan sejumlah langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah, melalui pengembangan bisnis, inovasi, dan teknologi, organisasi tata kelola perusahaan yang baik, sistem manajemen berkualitas, hingga manajemen risiko. 

"Kami mengupayakan kinerja keuangan tetap terjaga positif dan meneruskan komitmen ESG yang sejalan dengan transisi hijau Indonesia, serta memanfaatkan proyek berbasis lingkungan untuk pertumbuhan berkelanjutan," kata Entus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement