REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 72 menjadi Rp11.073 dibanding posisi sebelumnya (25/10) Rp11.001 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah cenderung melemah, tetapi terbatas menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada akhir bulan ini," ujar analis pasar uang Bank Mandiri Renny Eka Putri di Jakarta, Senin (28/10).
Pertemuan FOMC itu rencananya membahas kebijakan stimulus keuangan the Fed akan dilanjutkan atau dikurangi.
Menurut dia, kondisi itu akan membuat pergerakan
nilai tukar rupiah cenderung mendatar pada pekan ini. Nilai tukar rupiah masih memiliki potensi penguatan dikarenakan sentimen positif di dalam negeri masih cukup mendominasi.
"Sentimen positif masih banyak, Bank Indonesia (BI) terus menjaga kinerja ekonomi Indonesia," katanya.
Renny menambahkan, dari sisi investasi domestik pada Kuartal III 2013, juga masih meningkat, tercatat total investasi Kuartal III 2013 mencapai Rp100,5 triliun atau meningkat sekitar 32 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Ia mengemukakan Indonesia menargetkan total investasi pada tahun 2013 sebesar Rp390,3 triliun dan pertumbuhan sebesar 15 persen pada tahun 2014. Renny memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp10.800--Rp11.230 per dolar AS pada hari Selasa (29/10).
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.018 dibanding sebelumnya (25/10) di posisi Rp11.142 per dolar AS.
sumber : Antara