Senin 28 Oct 2013 16:40 WIB

BI: Kenaikan Upah Pengaruhi Iklim Investasi

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Dermawan Wintarto Martowardojo mengatakan kenaikan upah yang signifikan akan memengaruhi iklim investasi di Indonesia karena biaya tenaga kerja menjadi faktor pemikat untuk menanamkan modal. 

"Jika upah terlalu melonjak dan tidak memakai pola yang berjenjang, dipastikan akan memengaruhi iklim investasi dan ekspansi dunia usaha di Indonesia," kata Agus di Palembang, Senin (18/10) menanggapi aksi unjuk rasa ribuan buruh di Jakarta menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).

Usai menghadiri serah terima jabatan pimpinan Kantor Perwakilan BI Wilayah VII (Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung), Agus meminta berbagai pihak yang berkepentingan untuk berpikir jernih dan tidak mengedepankan emosi semata. Ia pun memahami alasan buruh menuntut kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta per bulan mengingat terjadi kenaikan harga bahan pangan menyusul kenaikan sejumlah komponen bersubsidi pada tahun ini, yakni bahan bakar minyak dan listrik.

"Pada satu sisi kenaikan upah akan menaikkan daya beli buruh, tetapi di sisi lain jika terlalu signifikan, akan berimbas pada iklim investasi. Oleh karena itu, berbagai pihak harus saling berkoordinasi seperti Dewan Pengupahan, Pemerintah, dan para pekerja sendiri untuk mengambil langkah terbaik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement