Rabu 23 Oct 2013 19:56 WIB

BRI Targetkan Laba Bersih Naik 51 Persen Jadi Rp 20 Triiliun

ATM Bank BRI
Foto: Antara
ATM Bank BRI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan laba bersih perseroan di 2013 sebesar Rp20 triliun atau meningkat sekitar 51 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya senilai Rp13,173 triliun.

"Dengan posisi laba bersih sampai dengan triwulan III sebesar 15,2 triliun, harapannya laba bisa mencapai sekitar Rp20 triliun hinga akhir tahun ini," ujar Direktur Keuangan BRI, Ahmad Baiquni di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa target perseroan itu sudah memperhitungkan terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia, inflasi serta faktor-faktor ekonomi lainnya.

"Kenaikan suku bunga memang akan berdampak, kita akan menyesuaikan namun perseroan juga melihat dampak terhadap kredit bermasalah (non performing loan/NPL)," katanya.

Ia menambahkan BRI tetap akan memprioritaskan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Terkait kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia periode triwulan III 2013, tercatat laba bersih naik 17,01 persen menjadi Rp15,2 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya.

"Pencapaian laba bersih merupakan hal positif di tengah kondisi makro ekonomi global dan domestik yang kurang kondusif yang tercermin pada tren kenaikan suku bunga dan inflasi," ujar Ahmad Baiquni.

Menurut dia, solidnya kinerja BRI itu juga terlihat dari pencapaian pendapatan bunga bersih sebesar Rp30,30 triliun atau naik 16,6 persen. Peningkatan itu juga tampak dari "net interest margin" (NIM) BRI sebesar 8,25 persen di triwulan III 2013, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 8,08 persen.

"Capaian tersebut, terutama bersumber dari pengelolaan aktiva produktif, yang menghasilkan peningkatan pendapatan bunga dan pengelolaan liabilitas agar biaya dana tetap terjaga," katanya.

Ia menambahkan transformasi bisnis BRI yang dilakukan dalam dua tahun terakhir berhasil meletakkan fundamental bisnis yang kokoh, terlihat dari pertumbuhan kredit BRI yang naik 29,96 persen secara "year on year", dengan tetap menjaga kredit bermasalah (NPL) yang rendah sebesar 0,43 persen (nett).

Dikemukakan, kredit mikro BRI tumbuh 26,86 persen menjadi Rp128,22 triliun pada triwulan III tahun ini dibanding periode sama tahun sebelumnya yang Rp101,1 triliun. "Pertumbuhan kredit mikro tidak hanya menghasilkan peningkatan 'outstanding' pinjaman, tetapi juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur," kata Ahmad Baiquni.

Hingga akhir September 2013, tercatat jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,1 juta orang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement