Senin 21 Oct 2013 16:24 WIB

Hingga Triwulan III, Penerimaan BI Mencapai Rp 19,9 Triliun

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi anggaran penerimaan Bank Indonesia (BI) sampai dengan triwulan III-2013 telah mencapai Rp 19,9 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 119 persen dari anggaran penerimaan BI 2013. BI memperkirakan pada akhir 2013 anggaran penerimaan di prognosakan mencapai 130,4 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan realisasi anggaran penerimaan terbesar terutama berasal dari pengelolaan devisa yang telah mencapai Rp 19,7 triliun atau setara dengan 119 persen. "Kami memperkirakan pada akhir 2013 Anggaran Penerimaan diprognosakan mencapai 130,44 persen," ujar Agus dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI tentang Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2014 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/10).

Terkait dengan realisasi program sosial BI (PSBI), menurut Agus hingga September 2013 baru mencapai Rp 52 miliar atau sebesar 41,4 persen. Agus mengatakan BI akan terus berupaya untuk meningkatkan realisasi PSBI dan diharapkan pada akhir 2013 dapat mencapai 90 persen. "Tentunya dengan tetap memperhatikan aspek governance," ujar Agus.

Melihat perkembangan khususnya terkait anggaran penerimaan, Agus mengatakan bahwa kinerja anggaran tersebut telah selaras dengan kesepakatan laporan singkat antara DPR RI dan BI pada 10 Desember 2012, yang mengamanatkan batas minimum anggaran penerimaan operasional adalah sebesar Rp 16,745 triliun.

Sementara itu, realisasi anggaran pengeluaran BI sampai dengan sembilan bulan 2013, mencapai Rp 3,3 triliun atau 60,9 persen dan diprognosakan sebesar 88,83 persen. Adapun realisasi pengeluaran terbesar adalah pengeluaran gaji dan pengeluaran penghasilan lainnya yang sebesar Rp 1,6 triliun atau 72,7 persen dan pada akhir 2013 diprognosakan mencapai 92,26 persen.

Pengeluaran BI terbesar lainnya adalah untuk pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia yang mencapai Rp 748 miliar atau 48,09 persen dengan prognosa hingga akhir tahun mencapai 90,7 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement