REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri meyakini perdebatan terkait debt ceiling (penaikan plafon utang pemerintah) di Kongres Amerika Serikat akan segera terpecahkan.
Hal tersebut tak lepas dari perkembangan terbaru di mana Pemerintah AS dan Kongres semakin mendekati kata sepakat. "Tentu tak bisa dipastikan bahwa hasilnya akan pasti positif. Tapi, saya kira ada kemajuan yang dilakukan," kata Chatib kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (16/10).
Lebih lanjut, Chatib menyebut respon dari pasar saat ini telah relatif tenang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan di kisaran Rp 10.900 sampai Rp 11.200 per dolar AS, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah (bond) bertenor 10 tahun yang berada di bawah 8,00 persen dan nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) yang berada di kisaran 4.400 sampai 4.500.
"Itu artinya market sudah price in bahwa isu debt ceiling ini sudah diangkat," kata Chatib. Dalam kesempatan yang sama, Chatib juga menyinggung topik pembicaraan dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington DC.
"Saya sampaikan di sana mengenai perlunya koordinasi dalam isu tapering off quantitative easing. Dan saya kira responnya cukup bagus di mana peran emerging market akan diperhatikan dalam keputusan the Fed dalam mengambil pola tapering off. Jadi saya kira pembicaraan cukup produktif dan saya kira pesan itu sampai," ujar Chatib.