Jumat 11 Oct 2013 13:08 WIB

Investor Cina Bangun Pengalengan Ikan di Kotabaru

Ikan kalengan (ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Ikan kalengan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Investor berasal dari Cina berencana membangun industri pengalengan dan tepung ikan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, karena daerah itu salah satu penghasil ikan laut terbesar di Kalimantan. Bupati Kotabaru Irhami Ridjani mengaku bersama Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru Talib, sudah berkoordinasi dengan investor berasal dari Cina membicarakan rencana pembangunan industri pengalengan dan tepung ikan tersebut.

"Saya minta Dinas Perikanan dan Kelautan mengawal rencana investor tersebut, agar pembangunan pabrik pengalengan ikan segera terealisasi," ujarnya di Kotabaru, Jumat (11/10).

Ia menjelaskan dengan berdirinya industri tersebut, nelayan di Kotabaru akan mendapatkan nilai tambah, dimana harga ikan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi harga saat ini. Ia juga berharap dengan berdirinya pabrik pengalengan dan tepung ikan tersebut nelayan lokal akan lebih sejahtera.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru Talib mengatakan sebagian wilayah perairan Kotabaru memiliki potensi perikanan yang bisa diunggulkan. "Sementara itu potensi perikanan yang cukup besar tersebut, hingga saat ini belum dikelola dengan maksimal," katanya.

Apabila potensi itu diolah dengan sungguh-sungguh, katanya, tidak menutup kemungkinan pengembangan perikanan di Kotabaru akan membuka kesempatan usaha baru terhadap masyarakat.

Ia mengharapkan kesejahteraan mereka pun akan meningkat. "Apalah artinya memiliki potensi besar, apabila tidak dikelola dengan benar dan sungguh-sungguh maka potensi tersebut tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakatnya," katanya.

Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi masyarakat, khususnya nelayan di Kotabaru, minimnya ilmu pengetahuan tentang pengelolaan perikanan dan permodalan. "Yang tidak kalah pentingnya adalah sebagian besar neyalan di Kotabaru masih menangkap ikan atau membudidayakan ikan dengan cara tradisional dan manual," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru, beberapa tahun terakhir produksi perikanan laut Kotabaru meningkat cukup besar dari pengasilan tambak udang dan ikan. Pada 2010, produksi perikanan diakumulasikan sebesar 47 ribu ton per tahun, sedangkan pada 2012 naik menjadi 57 ribu ton per tahun, yang artinya pemasukan terhadap daerah cukup besar.

Talib optimistis bahwa pada 2015, dari hasil produksi perikanan laut akan mencapai angka 100 ribu ton per tahun. "Tentunya bukan hal yang mudah untuk dilakukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement