REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Tbk menawarkan harga pada penawaran umum terbatas (PUT) V dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp 450-Rp 750. Sekretaris Perusahaan Meitra N Sari mengungkapkan kisaran nilai yang diperoleh dari PUT adalah sekitar Rp 849,95 miliar hingga Rp 1,49 triliun. "Muamalat akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,997 miliar lembar saham Seri B baru dengan nilai nominal Rp 100, per lembar," ujar Meitra, Selasa (8/10).
Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan, setiap pemegang 37 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 19 November 2013 pukul 16.00 mempunyai hak 10 HMETD. Satu HMETD memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan kisaran harga yang telah ditentukan. Jika saham yang ditawarkan dalam PUT tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proposional.
Meitra mengungkapkan seluruh dana hasil PUT V akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan untuk mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha perseroan. Hingga akhir semester pertama 2013 bank pertama murni syariah ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 38,11 triliun atau tumbuh 47,9 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Total rekening pembiayaan sebesar 193.100 rekening.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), Bank Muamalat menguasai 21,93 persen dari total aset seluruh bank syariah, termasuk unit usaha syariah yang dimiliki bank konvensional. Di akhir semester pertama perseroan telah membukukan aset sebesar Rp 47,95 triliun dengan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 35,99 triliun. Jumlah rekening perseroan mencapai 3,76 juta rekening.
Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 282,61 miliar atau tumbuh 71,8 persen bila dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya. Laba tersebut diperoleh dari pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebesar Rp 1,966 triliun atau tumbuh 44 persen.
PUT akan menjadi efektif setelah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). "Rencananya RUPSLB akan dilaksanakan pada 7 November 2013," ujar
Meitra.