REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak lagi menenderkan penjualan minyak mentah dan kondensat bagian negara. "Semua produksi minyak bagian negara diserahkan ke PT Pertamina," katanya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut dia, dari minyak itu, Pertamina bisa menukarnya (swap) dengan produsen lain agar sesuai spesifikasi kilang. Atau, Pertamina bisa memodifikasi kilang agar bisa menerima produksi minyak tersebut. "Kalau tidak bisa juga dilakukan, maka Pertamina bisa mengekspor minyaknya melalui mekanisme tender," katanya.
Jero mengatakan, perubahan mekanisme penjualan minyak tersebut merupakan upaya mencegah terulangnya kasus penyuapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang kini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu trader minyak, Kernel Oil Pte Ltd, diduga menyuap Rudi Rubiandini agar bisa memenangi tender penjualan minyak di SKK Migas.
Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J Widjonarko menambahkan, pihaknya sedang melakukan pembicaraan perubahan mekanisme penjualan minyak tersebut dengan Pertamina. "Rencananya, pada 6 September ini ada kesepakatan," katanya.
Indonesia memproduksi minyak sekitar 800 ribu barel per hari (bph). Sebanyak 85 persen merupakan bagian negara dan 15 bagian kontraktor. Dari 85 persen bagian negara tersebut sekitar 80 persen masuk ke kilang PT Pertamina (Persero) dan sisanya diekspor.
SKK Migas mengekspor minyak sisa bagian negara itu melalui pihak ketiga yang ditetapkan melalui tender. Opsi ekspor dilakukan karena jenis minyaknya kurang sesuai dengan kilang Pertamina.
Pada tender terakhir, SKK Migas menetapkan Trafigura sebagai pemenang tender penjual kondensat Senipah pada 21 Agustus 2013. Trafigura memenangi tender karena menawar paling tinggi yakni 2,3 dolar AS di atas formula harga minyak mentah Indonesia (ICP) jenis kondensat Senipah. Tender untuk "lifting" kondensat Senipah bagian negara periode September-Oktober 2013 dengan volume 400-500 ribu barel itu dibuka Senin (19/8).