Rabu 04 Sep 2013 10:44 WIB

Bank Sinarmas Syariah Kudus Sasar Pemberdayaan PKL

Bank Sinarmas
Foto: Sinarmas
Bank Sinarmas

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bank Sinarmas Kantor Cabang Syariah Kudus, Jawa Tengah, siap menyasar pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) di daerah setempat dengan bunga pinjaman modal yang cukup ringan dan tanpa agunan. "Peluang untuk memberdayakan PKL di Kabupaten Kudus memang terbuka luas, karena jumlah PKL di Kudus cukup banyak dan memang butuh bantuan modal yang memadai," kata Pimpinan Cabang PT Bank Sinarmas Kantor Cabang Syariah Kudus Desy Natalia Widya usai pembukaan secara resmi Kantor Cabang Syariah Kudus di Hotel Griptha Kudus, di Kudus, Selasa (3/9) malam.

Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perkumpulan PKL di Kabupaten Kudus, karena untuk tahun pertama menargetkan bisa membiayai 10 persen dari total PKL yang ada di Kudus. Selain itu, lanjut Desy, Bank Sinarmas akan menjalin kerja sama dengan Pemkab Kudus agar pemberdayaan PKL lebih tepat sasaran.

PKL yang menjadi sasaran utama, yakni PKL yang berjualan makanan dengan syarat utama sudah menetap di tempat tertentu selama setahun. Adapaun dana pinjaman yang disiapkan lewat kredit si mikro, katanya, mencapai Rp1 miliar dengan bunga pinjaman yang ditawarkan sekitar 1,6 persen per bulan. Selain bunga pinjaman yang cukup ringan, kata dia, tidak ada syarat agunan, sehingga memberikan kemudahan bagi setiap PKL yang membutuhkan pinjaman modal. Sedangkan besarnya pinjaman yang diberikan kepada setiap PKL, lanjut dia, maksimal Rp 10 juta.

Pembukaan kantor cabang syariah di Kudus pada 28 Juni 2013 itu, kata dia, merupakan yang ke-339 dari 362 kantor cabang syariah yang ada di Indonesia per Agustus 2013. Alasan memilih Kabupaten Kudus, di antaranya karena banyak terdapat industri besar, perputaran keuangan juga besar, dan perekonomian tumbuh dengan baik, serta memiliki pangsa pasar yang cukup bagus.

Sekda Kudus Noor Yasin berharap kehadiran Bank Sinarmas Kantor Cabang Syariah di Kudus akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kudus menjadi lebih baik, mengingat banyak pelaku usaka kecil menengah. Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan misi Pemkab Kudus untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi rakyat.

"Mudah-mudahan, peran serta terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus ditingkatkan, agar terjadi perluasan lapangan kerja," ujar Noor. Menurutnya, minat masyarakat terhadap produk-produk perbankan juga cukup tinggi, sehingga bisa mendorong pertumbuhan bank di Kudus.

Sementara Ketua MUI Kudus, M Syafiq Nashan menyambut positif bertambahnya perbankan syariah di Kudus, karena banyak perbankan yang tertarik membuka perbankan syariah. "Hal terpenting, perbankan syariah tersebut memang benar-benar menjalankan usahanya sesuai dengan namanya bukan sekadar label syariah," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, setiap perbankan syariah juga harus memiliki dewan pengawas syariah (DPS) yang harus lolos uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan MUI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement