Kamis 29 Aug 2013 16:52 WIB

Perkuat Rupee, Bank Sentral India Jual Dolar AS ke Perusahaan Minyak

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Rupee
Rupee

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bank sentral India akan menjual cadangan dolar AS ke tiga perusahaan minyak dalam negeri untuk memperkuat nilai tukar rupee. Penjualan itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dolar AS harian ketiga perusahaan. Berdasarkan sejumlah perkiraan, ketiga perusahaan tersebut mengimpor minyak lebih dari 300 juta dolar AS per hari.

Nilai tukar rupee membaik dari rekor terendah, naik 2,5 persen terhadap dolar AS. Kinerja nilai tukar rupee merupakan yang terburuk di dunia tahun ini. Rupee melemah lebih dari 20 persen terhadap dolar AS sejak awal 2013.

Kontrak minyak dunia yang sebagian besar membutuhkan dolar AS. Hasilnya, perusahaan minyak India harus menjual rupee untuk membeli dolar AS guna membayar impor minyak. Fasilitas swap bank sentral diharapkan dapat memenuhi permintaan dolar selain dari pasar uang dan membantu mengangkat nilai tukar rupee.

Meski demikian, analisis mengatakan langkah bank sentral belum cukup memperbaiki nilai tukar. "Langkah ini tidak mungkin memperbaiki penurunan rupee India saat otoritas semakin berusaha menemukan cara baru membendung penurunan nilai mata uang," ujar kepala riset pasar global untuk Asia di Credit Agricole, Mitul Kotecha dikutip BBC, Kamis (29/8).

Langkah bank sentral India tersebut dilakukan di tengah volatilitas harga minyak dunia yang dipicu kekakhawatiran serangan militer ke Suriah. Meski Suriah bukan produsen minyak utama, namun spekulasi tentang stabilitas timur tengah mempengaruhi pasar.

Pada Rabu (28/8) kemarin, minyak mentah AS menyentuh harga tertinggi sejak Mei 2011, naik menjadi 110,17 dolar AS per barel. Harga minyak menjadi perhatian khusus bagi negara seperti India yang mengimpor 80 persen minyak. Situasi semakin berat ketika nilai mata uang domestik menurun, mereka harus lebih banyak membayar untuk impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement