Selasa 27 Aug 2013 11:22 WIB

Diserang Short Seller, Saham Perusahaan Ini Anjlok 48 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Pialang mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (18/2).
Foto: Antara
Pialang mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPORE -- Produsen makanan Cina Minzhong Food Corp Ltd nenjadi perusahaan Cina yang terdaftar di bursa Singapura pertama yang diserang short seller. Hal ini mengakibatkan perseroan kehilangan lebih dari 50 persen nilai pasarnya dalam dua jam dan memaksa suspensi perdagangan.

Short seller beberapa tahun belakang telah membidik perusahaan Cina yang terdaftar di Hong Kong, Kanada, dan Amerika Serikat. Namun sejauh ini mereka menghindari 143 perusahaan Cina yang terdaftar di Singapore Exchange Ltd. Harga saham China Minzhong terus anjlok dan nilai pasarnya menjadi 520 juta dolar AS. Perusahaan ini diserang oleh perusahaan berbasis di California, Glaucus Research Group. Perusahaan ini menuduh Minzhong telah menyesatkan investor tentang penjualan saham ke pelanggan terbesarnya.

Laporan dari perusahaan riset tersebut juga menimbulkan pertanyaan atas kredibilitas kinerja keuangan Minzhong. Glaucus menyatakan perusahaan dan asosiasinya telah secara langsung atau tidak langsung mengambil posisi di perusahaan tersebut.

Dilansir laman The Star, Selasa (27/8), Financial Controller China Minzhong Travis Seet mengungkapkan perusahaan akan mengambil kebijakan dalam menanggapi laporan tesebut. Ia menolak memberikan komentar dan dan menunggu pengumuman lebih lanjut dari perusahaan. Saat ini Minzhong telah meminta sahamnya disuspensi.

"Reputasi perusahaan Cina di Singapura dipertaruhkan," ujar analis dari CIMB Group Mou Hua Lee. Dengan dugaan ini, masyarakat Singapura akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mempercayai perusahaan Cina.

China Minzhong telah terdaftar di Singapura pada 2010. Perusahaan ini menarik perhatian sejumlah investor besar, termasuk perusahaan investasi Singapura The Government of Singapore Investment Corporation (GIC) yang baru saja menjual 14,4 persen saham miliknya kepada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Februari lalu.

Lim and Tan Securities menyatakan akan sulit bagi China Minzhong untuk memulihkan diri dari kejatuhan harga saham, terlepas benar tidaknya dugaan short seller tersebut. "Mengingat kerusahan yang sudah dilakukan, ini akan menjadi tugas berat bagi perusahaan untuk mengembalikan kepercayaan diri, terutama GIC sebagai pemegang saham," tulis pernyataan Lim and Tan.

Saham China Minzhong jatuh 47,8 persen dalam dua jam ke level 53 sen dolar Singapura. Perusahaan memutuskan untuk menghentikan perdagangan mengingat nilai saham berada di level terendah sejak perusahaan tersebut melantai di bursa.

Short selling merupakan aksi spekulatif menjual saham perusahaan dengan saham pinjaman pada harga tertentu. Kegiatan ini diikuti dengan melakukan pembelian saham perusahaan yang sama pada harga yang lebih rendah dari harga penjualan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement