Senin 26 Aug 2013 12:14 WIB

Diminati, Investasi Syariah di AS dan Eropa Capai 32 Triliun Dolar AS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington
Foto: Heri Ruslan/Republika
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Investasi etis atau yang biasa dikenal dengan investasi syariah telah mencapai 32 triliun dolar AS di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Investasi etis menjadi salah satu bentuk investasi yang paling dihargai bahkan di AS.

Seorang manajer perusahaan investasi global terkemuka, Nicholas Kaiser mengatakan ada lebih dari 1.200 penandatangan investasi dengan aset 32 triliun dolar AS. "Ini menunjukkan pertumbuhan investasi berbasis syariah sangat luar biasa," kata dia seperti dikutip The Malaysian Insider, Senin (26/8).

Dia mengatakan investor Islam sangat kaya dan langka di AS jika dibandingkan dengan investor dana konvensional. "Investor di dana syariah tidak semua Muslim. Sebagian adalah warga Amerika dari berbagai latar belakang, sementara investor Muslim hanya sejumlah kecil," ujarnya.

Investasi syariah menghindari saham di perusahaan-perusahaan yang terlibat dengan alkohol, tembakau, judi, daging babi dan pornografi. Tak hanya itu, dana invetasi juga menghindari sekuritas berbunga.

Kaiser mengatakan selama krisis ekonomi global pada 2008, investor banyak beralih ke saham syariah. Menurutnya berinvestasi ke saham syariah adalah perbuatan baik karena saham menyesuaikan dengan tata kelola lingkungan, sosial dan menolak portofolio yang menggerogoti Hak Asasi Manusia (HAM), pekerja anak dan pengerusakan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement