REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Societe Generale (SocGen) akan meluncurkan sukuk 300 juta dolar AS di Malaysia.
Bank ini merupakan bank terbesar kedua di Eropa yang mengeluarkan produk perbankan syariah berupa sukuk alias surat utang dan menjadi yang pertama mengeluarkan sukuk di Asia.
Menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip The Malaysian Insider, Ahad (25/8), Bank Perancis ini berencana menerbitkan sukuk tahap pertama pada akhir tahun. Semakin populernya sukuk dalam lima tahun terakhir, membuatnya digemari sebagai pilihan investasi.
Sukuk global tumbuh 54 persen menjadi 131,2 miliar dolar AS pada akhir 2012. Berdasarkan riset Kuwait Finance House (KFH Research), sebanyak 74 persen pasar sukuk dikuasai Malaysia.
Kemudian diikuti 8 persen Arab Saudi, 4,7 persen Uni Emirat Arab dan 4,6 persen pangsa pasar dikuasai Indonesia. Malaysia muncul sebagai pasar nomor satu untuk penerbitan sukuk primer dengan kerangka regulasi kuat, pajak rendah dan kedekatan geografis.
SocGen akan segera meminta persetujuan rencana penerbitan sukuk dari Komisi Sekuritas Malaysia."SocGen telah mendapat lampu hijau untuk menjadi penerbit sukuk dari bank sentral Malaysia," ucap sumber tersebut.
Dana yang terkumpul dari penerbitan sukuk akan digunakan untuk membeli aset di Dubai, di mana operasi perbankan SocGen Timur Tengah bermarkas.
Sukuk SocGen di Malaysia akan membawa tenor hingga 15 tahun. "Negara-negara Eropa belum mengembangkan kerangka peraturan keuangan syariah sehingga Malaysia menjadi tujuan menarik," kata Direktur KFH Research, Baljeet Kaur Grewal.
Sejumlah besar pemain di industri Malaysia, termasuk lembaga asing berinvestasi dalam instrumen syariah. Malaysia pun menciptakan pasar yang siap dengan permintaan signifikan untuk sukuk.