REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya nilai tukar rupiah membuat sebagian orang berpikir ulang untuk menukarkan uangnya ke dolar Amerika Serikat (AS).
Bahkan, sebagian tempat penukaran uang (money changer) sudah memperjual-belikan dolar di atas Rp 11.000. Namun aktivitas jual-beli dolar ternyata tak berhenti hanya karena nilai tukar 1 dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh angka sekitar Rp 10.700-an.
Irma adalah salah satu pembeli dolar di tengah-tengah rupiah yang terus melemah. Kewajibannya untuk membayar arisan dengan mata uang dolar mengharuskannya untuk membeli dolar, walaupun harganya yang terus melonjak naik.
Karena kebanyakan peserta arisannya tidak memiliki rupiah, maka seluruh peserta diwajibkan untuk membayar arisan dengan mata uang dolar. “Karena kewajiban arisan harus membayar dengan mata uang dolar, mau nggak mau, saya harus beli dolar," ujarnya saat ditemui RoL di salah satu money changer di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (21/8)
Rupiah yang semakin melemah sungguh sangat disayangkan oleh Irma. Dengan begitu, harga dolar akan semakin naik, bahkan dampaknya akan membuat harga barang juga dapat melonjak dan akan mempengaruhi semuanya. “Sebetulnya sih harga dolar nggak pengen naik, tapi mau gimana lagi,” ujarnya