Selasa 20 Aug 2013 14:52 WIB

Besok, Pemenang Tender Minyak SKK Migas Diumumkan

SKK Migas
Foto: Migas
SKK Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widyawan Prawiraatmadja menyatakan pemenang tender minyak pemerintah yang dilakukan lembaganya akan diumumkan esok hari, Rabu (21/8).

"Sesuai rencana penawaran sudah dibuka oleh tim tender kemarin (Senin, 19/8), kami diberi waktu dua hari jadi besok (Rabu, 21/8) diumumkan pemenangnya," kata Widyawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/8).

Pernyataan Widyawan itu sekaligus menekankan bahwa proses lelang minyak pemerintah tetap berlangsung pasca-terungkapnya kasus suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh PT Kernel Oil dalam proses lelang minyak pemerintah.

Widyawan menyampaikan dalam proses awal lelang minyak, terdapat 35 perusahaan yang terdaftar, termasuk Kernel Oil.

Namun, seiring kasus penyuapan yang diduga untuk pemenangan tender lelang minyak, pihak SKK Migas telah mengirimkan surat kepada Kernel Oil yang isinya menginformasikan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi diperkenankan mengikuti proses lelang tersebut.

Dari seluruh perusahaan terdaftar itu, kata Widyawan, tujuh diantaranya telah mengajukan penawaran. Namun hanya empat perusahaan yang memenuhi persyaratan.

"Secara prosedural dibutuhkan sedikitnya tiga perusahaan untuk proses lelang, jadi dengan empat ini sudah memenuhi syarat lelang. Dan diantara empat itu akan dilihat mana yang mengajukan penawaran harga tertinggi diatas harga ICP," ujar Widyawan.

Menurut Widyawan, semakin tinggi harga yang diajukan, maka perusahaan itu akan keluar sebagai pemenang. Sejauh ini empat perusahaan tersebut mengajukan harga minyak dikisaran 30 sen hingga dua dolar 30 sen/barel di atas harga ICP.

"Harga itu sudah cukup baik. Kami sudah mengusulkan yang memenangkan tender yang memberikan penawaran dua dolar 30 sen diatas harga ICP. Namun lihat nanti jika ada penawaran lebih tinggi," kata dia.

Widyawan mengaku tidak bisa memberikan nama ke empat perusahaan yang telah memenuhi persyaratan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa perusahaan itu merupakan perusahaan asing yang berasal dari Tokyo, Singapura dan Sydney.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement