REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Chatib Basri mengatakan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN 2014) disusun sebagai antisipasi terhadap situasi ekonomi global yang kurang baik.
"Jika kita ikuti pidato Presiden mengenai RAPBN 2014 di DPR beberapa waktu lalu, RAPBN 2014 disusun sebagai RAPBN antisipasi terhadap situasi global yang kurang baik," kata Chatib saat menghadiri acara halalbihalal BKPM di Jakarta, Senin (19/8).
Dia menjelaskan situasi global yang kurang baik antara lain kebijakan pengetatan quantitative easing oleh Amerika Serikat, serta tren pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS. Di sisi lain di sektor domestik harga beberapa komoditas juga mengalami kenaikan serta dampak kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat. "Atas dasar itu RAPBN 2014 disusun. Saya berharap semua tolong 'prepare' dengan situasi yang tidak sebaik 2012/2013," ujar dia.
Sebelumnya dalam pidato RAPBN 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhyonono menyampaikan bahwa ekonomi global dalam dua tahun terakhir ini tidak terlalu bersahabat. IMF memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi global tahun 2013 tetap pada tingkat 3,1 persen, sementara Bank Dunia memperkirakan 2,2 persen, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2012.