Ahad 18 Aug 2013 22:31 WIB

Alumni IPB Tolak Kebijakan Impor Produk Pertanian

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Citra Listya Rini
Kentang Impor
Foto: Antara
Kentang Impor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Alumni IPB (HA IPB) menyatakan prihatian dengan besarnya jumlah impor Produk Pertanian. Oleh karena itu, HA IPB menolak kebijakan impor produk pertanian.

Dalam pengukuhannya sebagai Ketua Umum Himpunan Alumni IPB periode 2013-2017 di Kampus IPB Baranangsiang, Ahad (18/8), Bambang Hendroyono, mengatakan HS IPB akan terus mendorong penggunaan hasil pertanian lokal. Itu diharapkan dapat menumbukan rasa kebutuhan akan produk lokal dan menguatkan ketahanan pangan nasional.

Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan RI itu juga menegaskan bahwa impor produk pertanian menyengsarakan Petani Indonesia.

''Mengimpor produk pertanian, sayur, buah-buahan, ikan, daging sapi, sungguh suatu hal menyakitkan bagi petani Indonesia apa pun alasannya. Impor akan meruntuhkan motivasi petani menghasilkan produk-produk pertanian. Ini akan berdampak pada terhambatnya kesejahteraan petani,'' kata Bambang.

Badan Pusat Statistik mencatat, impor beras selama Januari hingga Juni 2013 sebanyak 239 ribu ton atau 124,4 juta dolar AS. Sementara untuk periode yang sama, jagung yang diimpor mencapai 1,3 juta ton atau 393 juta dolar AS.

Impor kedelai pada Januari sampai Juni 2013 berjumlah 826 ribu ton atau setara 509,5 juta dolar AS. Tepung terigu yang juga diimpor sejak Januari hingga Juni 2013 mencapai 82.501 ton atau 36,9 juta dolar AS. Indonesia bahkan harus mengimpor garam sebanyak 923 ribu ton atau senilai 43,1 juta dolar AS.

Menurut Bambang, adalah ironis bagi IPB jika Indonesia banyak mengimpor produk pertanian. Padahal inovasi pertanian IPB sangat banyak. Sarjana dan mahasiswa pertanian Indonesia pun merupakan yang terbanyak di dunia saat ini.

Bambang mengimbau pemerintah untuk meningkatkan kualitas petani, memperbaiki infrastruktur pertanian dan mempermudah skema pembiayaan sektor pertanian. Dia juga menyatakan perlu adanya dukungan bersama dari sektor industri dan kebijakan politik yang kuat.

HA IPB yang mewadahi 114 ribu alumni IPB menyatakan siap untuk melakukan pendampingan, advokasi dan mendorong peningkatan kualitas pertanian Indonesia. Mereka siap berbagai program dan mendukung kebijakan yang berpihak kepada kepentingan Pertanian Indonesia.

''Walaupun Alumni IPB bekerja diberbaggai sektor, namun jiwa dan gairahnya adalah untuk memajukan pertanian. Alumni IPB harus bersatu untuk perjuangan yang sama, memajukan pertanian Indonesia,'' tegasnya.

Pengukuhan 171 Pengurus HA IPB itu berbagai program yang akan dilaksanakan diantaranya penguatan kelembagaan, pemberdayaan petani, advokasi kebijakan pertanian dan pemberdayaan potensi Alumni.

''HA IPB didirikan untuk menguatkan potensi Alumni kemajuan Pertanian Indonesia,'' ungkap Bambang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement