REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah Kamis (15/8) pagi bergerak melemah merespon cadangan devisa Indonesia yang mengalami penurunan pada Juli. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp 10.310 dibanding sebelumnya di posisi Rp 10.290 per dolar AS.
"Rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS merespon cadangan devisa yang turun," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis (15/8).
Ia menambahkan posisi cadangan devisa pada bulan Juli turun drastis, dari posisi 98,1 miliar dolar AS pada Juni menjadi 92,7 miliar dolar AS pada Juli. "Menurunnya posisi cadangan devisa itu membuat kebutuhan aliran modal masuk dalam bentuk portofolio menjadi sangat diperlukan," katanya.
Ia memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini bergerak di kisaran Rp10.310-Rp10.350 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan rupiah belum beranjak dari area negatif seiring ekspektasi akan tetapnya level BI Rate yang akan diumumkan Kamis (15/8) ini. "Pelaku pasar menilai jika BI tidak meningkatkan level BI rate maka pelemahan rupiah akan tetap tertekan karena tidak adanya daya tarik dalam memegang rupiah," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan nilai tukar domestik juga dipicu oleh penurunan yen Jepang terhadap dolar AS setelah rilis pertumbuhan penjualan ritel AS yang positif sehingga meningkatkan ekspektasi pengurangan stimulus The Fed. "Adanya pelemahan dari mata uang won Korea, dolar Australia, dan rupee India turut berimbas negatif pada laju rupiah," katanya.