REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Bank Islam Abu Dhabi berencana membuka cabang di Afrika Utara. Sebelumnya, bank telah mengajukan izin operasional di Aljazair dan Libya. Saat ini bank tersebut sedang mempertimbangkan operasi baru di Tunisia dan Maroko.
CEO Bank Islam Abu Dhabi, Tirad Mahmoud mengatakan bank berusaha memperluas operasional di negara-negara dengan massa kritis dalam hal penduduk dan kegiatan ekonomi.
"Kami juga menyasar Arab Saudi yang berpenduduk 28 juta orang, Mesir dengan populasi melebihi 80 juta orang dan Sudan," kata Mahmoud seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (13/8).
Bank Islam Abu Dhabi akan menyasar perusahaan daerah dimana mereka memberikan mandat dalam pengelolaan modal kerja, perdagangan, dan arus devisa. Bank syariah semakin populer setelah pemberontakan Islamis diimplementasikan ke dalam kekuasaan di beberapa negara Afrika Utara.
"Populasi di negara-negara ingin perbankan syariah dan Arab Spring meningkatkan penerimaan," ucap CEO Perusahaan Konsultan Dubai Khalij Islam, Geert Bossuyt.