Senin 02 Dec 2024 16:45 WIB

RI Masuk Lima Besar Negara dengan Perekonomian Paling Berkontribusi untuk Ekonomi Dunia

Kontribusi perekonomian Indonesia lebih tinggi dari Jerman, Jepang, bahkan Rusia

Rep: Bloomberg/Global Times/ Red: Stevy maradona
Kereta cepat atau Woosh datang dari arah Jakarta di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Republika/Edy Yusuf
Kereta cepat atau Woosh datang dari arah Jakarta di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia masuk ke dalam lima besar negara penggerak ekonomi dunia untuk periode 2023-2028. Hal ini diberitakan Bloomberg dan Global Times beberapa waktu lalu. Nomor wahid negara penggerak ekonomi dunia adalah Cina, dengan perhitungan kontribusi sebesar 22 persen.

Indonesia berada di posisi empat, setelah Cina, India, Amerika Serikat. Kontribusi India dan AS masing-masing sebesar 12,9 persen dan 11,3 persen. Sedangkan kontribusi Indonesia 3,6 persen kepada ekonomi dunia. 

Baca Juga

Kontribusi Indonesia ke perekonomian dunia ini lebih tinggi daripada Jerman, Turki, Jepang, bahkan Rusia. Padahal Indonesia hanya masuk dalam kategori negara berkembang. Keempat negara maju ini, level kontribusi perekonomiannya ke tingkat pertumbuhan dunia di bawah tiga persen, bahkan satu persen.

Bloomberg pada Maret lalu menulis, Cina memang bakal menjadi kontributor utama pertumbuhan global lima tahun ke depan. Kontribusi Cina itu lebih besar daripada negara-negara G7 sekalipun. Negara-negara G7 hanya berkontribusi 20 persen kepada ekonomi dunia. Sementara level kontribusi Cina nyaris dua kali lipat dari AS, yang sebesar 12 persen.

Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, akhir pekan lalu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa prospek ekonomi global pada dua tahun mendatang akan meredup, seiring dengan kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian. Hal itu kaitannya dengan terpilihnya Presiden AS Donald Trump dengan berbagai kebijakan yang bisa berdampak negatif bagi Indonesia.

“Dunia terus bergejolak, terpilihnya kembali Presiden Trump di AS dengan kebijakan America First dapat membawa perubahan besar pada landscape geopolitik dan perekonomian dunia, tarif tinggi, dan bahkan perang dagang, ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok dagang, fragmentasi ekonomi dan keuangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement