REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2013 sebesar 5,81 persen. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2013 tercatat 6,03 persen. Sehingga secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi pada semester I 2013 sebesar 5,92 persen.
Bagaimana dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 sebesar 6,3 persen? Kepala BPS Suryamin mengatakan tercapai atau tidaknya target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) bergantung realisasi pertumbuhan pada triwulan III dan triwulan IV 2013. "Jadi, masih ada cukup waktu untuk mengejar itu. Tergantung upaya dua triwulan yang akan datang," ujar Suryamin kepada wartawan seusai temu pers di kantor pusat BPS, Jumat (2/8).
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi 5,81 persen didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,12 persen. Kemudian konsumsi pemerintah tumbuh 2,13 persen, pembentukan modal tetap bruto (investasi) 4,67 persen, ekspor barang dan jasa 4,78 persen serta impor barang dan jasa 0,62 persen.
Menurut Suryamin, dari keempat komponen tersebut, konsumsi pemerintah dapat digenjot untuk mendorong pertumbuhan. Pergeseran pembayaran gaji ke 13 dari triwulan II pada 2012 ke triwulan III pada 2013 selain dapat mendorong konsumsi pemerintah, juga dapat menggenjot konsumsi rumah tangga.
Kemudian, Suryamin juga menyinggung adanya sejumlah proyek yang masih dalam perencanaan di semester I 2013, baru akan terealisasi di semester II 2013. Sedangkan untuk konsumsi rumah tangga, Suryamin mengatakan masih akan stabil. Pasalnya, terdapat sejumlah perhelatan yang memerlukan konsumsi rumah tangga seperti pemilihan umum kepala daerah dan hari-hari besar keagamaan.
Sementara untuk ekspor dan impor tergantung dari permintaan luar negeri. Khusus untuk ekspor, dari sisi volume masih terus meningkat dan permintaannya akan bergantung dari harga. "Kalau harganya membaik, ekspor juga akan membaik," ujar Suryamin.
Sedangkan untuk impor, sepanjang impornya berbentuk barang modal yang bertujuan untuk investasi dapat berdampak ada perbaikan investasi.Pertumbuhan ekonomi semester I 2013 terhadap semester I 2013 sebesar 5,92 persen didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,12 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 1,38 persen, PMTB atau investasi 5,21 persen, ekspor dan impor tumbuh positif masing-masing 4,18 persen dan 0,29 persen.