REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi libur Lebaran Idul Fitri 1434 H yang akan dimulai pekan depan, PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik akan tersuplai dengan aman hingga ke rumah-rumah pelanggan.
Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PLN, Murtaqi Syamsuddin mengatakan beban puncak terbesar pada sistem kelistrikan Jawa-Bali semester I-2013 terjadi malam hari yaitu 21.968 MW, sedangkan beban puncak siang sebesar 21.069 MW. "Saat ini, selisih beban puncak siang dan malam itu sekitar 900 MW. Jika selisih beban puncak siang dan malam itu kecil, maka load faktornya semakin baik. Salah satu caranya, kami merangsang pelanggan untuk menggunakan listrik diluar beban puncak malam hari," papar Murtaqi di Jakarta, Rabu (31/7).
Pada semester I tahun 2013, kata Murtaqi, produksi energi sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai 76.6969 GWh atau bertumbuh sebesar 8,2 persen. Namun, diakui Murtaqi dibandingkan dengan hari kerja normal, beban pada Idul Fitri, mengalami penurunan. Seperti di sistem Jawa Bali, normalnya pada angka 21.968 MW, jika Idul Fitri hanya terpakai 13.930 MW.
Senada dengannya, General Manajer PLN P3B Jawa Bali, E Hariadi mengungkapkan karena beban kelistrikan pada hari raya Idul Fitri itu kecil, maka beberapa pembangkitnya diistirahatkan. Salahsatunya adalah PLTU Suralaya unit 8, PLTU Labuan, PLTU Gresik, Tanjung Jati, dan lainnya. "Setidaknya, ada listrik mencapai 5.645 MW tidak difungsikan," ucap Haryadi.