REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Antam (Persero) Tbk telah menghabiskan Rp 1,1 triliun untuk belanja modal (capex) pada semester I 2013. Alokasi capex terbesar dibelanjakan untuk investasi pengembangan.
Direktur Utama PT Antam Tato Miraza menerangkan, sekitar 76 persen dana capex untuk investasi pengembangan dan 16 persen untuk investasi rutin. ''Sisanya untuk kegiatan eksplorasi,'' kata Tato di Kantor Antam, Selasa (30/7).
Capex terbesar pada semester I berasal dari investasi pengembangan untuk proyek perluasan pabrik Feronikel Pomala (P3FP) sebesar Rp 322 miliar. Proyek lainnya Feronikel Halmahera Timur yang menyedot dana Rp 200 miliar.
Untuk pengeluaran capex rutin, kata dia, belanja terbesar digelontorkan pada unit bisnis pertambangan emas senilai Rp 105 miliar. Untuk bisnis pengolahan dan pemurnian logam mulia menghabiskan dana Rp 24 miliar. Sedangkan unit bisnis pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara sebesar Rp 17 miliar.
Pada 2013, Antam menganggarkan Rp 5,95 triliun untuk capex. Artinya, sampai pada semester I ini baru mencapai 18 persennya. Hal ini berjalan seiring dengan realisasi proyek perluasan pabrik Feronikel Pomala dan proyek Feronikel Halmahera Timur yang masih berfokus pada pengerjaan awal.
Tato mengungkapkan, hingga bulan Juni 2013 konstruksi proyek-proyek utama Antam, seperti Chemical Grade Alumunia (CGA) Tayan, proyek Feronikel Halmahera Timur serta proyek perluasan pabrik Feronikel Pomala,dinilai on the track.''Progress EPC proyek Tayan sudah 95 persen, sementara yang Feronikel Pomala 27 persen,'' jelas dia.