Selasa 30 Jul 2013 13:55 WIB

Peluang Perbankan Syariah Indonesia Lebih Besar dari Malaysia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan Syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berkesempatan besar menjadi pasar perbankan syariah terbesar di dunia bahkan dibandingkan Malaysia. Ini terlihat dari jumlah penduduk Muslim Indonesia yang merupakan terbanyak di dunia.

"Walau perbankan syariah di Indonesia masih baru, tetapi momentumnya kuat. Insya Allah suatu hari akan menjadi pasar perbankan syariah terbesar di dunia," kata Presiden Direktur Maybank Syariah, Norfadelizan Abd Rahman, kepada ROL di Jakarta, Senin (29/7).

Dia berujar perbankan syariah Malaysia lebih besar karena negara tersebut telah lebih dulu mempraktikkan perbankan syariah. "Meski persentase market share perbankan syariah Indonesia masih kecil yaitu 5 persen, tetapi volumenya sangat besar. "Kesempatan Indonesia besar, bahkan lebih besar dri Malaysia," kata dia.

Masih banyak yang harus dilakukan Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan perbankan syariah sehingga nanti bisa lebih besar dari Malaysia. Rencana memajukan perbankan syariah yang digalakkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai sebagai langkah tepat. Namun Norfadelizan mengatakan hasil upaya itu tidak bisa dilihat dalam jangka pendek. "Dalam jangka pangkang, akan ada perubahan dan peningkatan perbankan syariah di Indonesia," ujarnya.

Maybank Syariah sendiri saat ini berfokus pada segmen korporasi dan tidak menyasar bisnis ritel dan konsumer. Pembiayaan korporasi Maybank Syariah mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Aset bank kini sebesar Rp 1,8 triliun. Dia berharap Maybank Syariah akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan perbankan syariah Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement